Posted by : Unknown
Rabu, 17 Agustus 2016
OLEH : Bella Chyntia.H.
1.
Waktu Pelaksanaan Kerja Proyek
Manajemen
waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer proyek untuk memantau
dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek.
Dengan menerapkan manajemen waktu proyek, seorang manajer proyek dapat
mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tim proyek untuk membangun
deliverables proyek sehingga memperbesar kemungkinan sebuah proyek dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. (wikipedia, 2007)
2.
Pengurangan Atau Penekanan Ongkos Biaya
Bila
pembuatan telah selesai maka model yang telah jadi tersebut dipakai pada proses
pelaksanaan tiap kegiatan sesuai dengan kegiatan yang ada dalam diagram jaringan
kerja. Terdapat beberapa alternatif cara pelaporan berdasarkan kuantitas dalam
bentuk satuan pekerjaan/kegiatan atau dalam bentuk relatif atau persentase; dan
berdasarkan jangka waktunya serta kumulatif atau periodik. (Hendra, 2010)
Rencana
anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya
biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan
bangunan atau proyek tersebut. Pada dasarnya anggaran biaya ini merupakan
bagian
terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan bangunan itu. Membuat anggaran
biaya berarti
menaksir atau memperkirakan harga dari suatu barang, bangunan atau benda (Adhi Muhtadi ST., 2009)
3.
Pengurangan Resiko
Manajemen
resiko adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan
strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek
negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. (astriani, 2011)
Beberapa
resiko lebih penting dibandingkan resiko lainnya. Baik penting maupun tidak
sebuah resiko tertentu bergantung pada sifat resiko tersebut, pengaruhnya pada
aktifitas tertentu dan kekritisan aktifitas tersebut. Aktifitas beresiko tinggi
pada jalur kritis pengembangan biasanya merupakan penyebabnya.
Untuk mengurangi bahaya tersebut
maka harus ada jaminan untuk meminimalkan resiko atau paling tidak
mendistribusikannya selama pengembangan tersebut dan idealnya resiko tersebut
dihapus dari aktifitas yang mempunyai jalur yang kritis.
Resiko dari sebuah aktifitas yang
sedang berlangsung sebagian bergantung pada siapa yang mengerjakan atau siapa
yang mengelola aktifitas tersebut. Evaluasi resiko dan alokasi staf dan sumber
daya lainnya erat kaitannya. (waesalqorny, 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Adhi Muhtadi ST., S. (2009). MANAJEMEN PROYEK
BERBASIS EFISIENSI WAKTU. kabupaten probolinggo: Adhi Muhtadi
ST.,SE.,MSi.
astriani, r. (2011, 09 22). MANAJEMEN
PROYEK DAN RISIKO. Retrieved 08 18, 2016, from blog ika:
http://rizkaastriani.blogspot.co.id/2011/09/manajemen-proyek-dan-risiko.html
Hendra. (2010, 06 02). Analisis
Jaringan Kerja. Retrieved 08 18, 2016, from TEKNOLOGI PENDIDIKAN:
http://hendrath-jmr.blogspot.co.id/2010/06/analisis-jaringan-kerja.html
waesalqorny. (2014, 10 10). MANAJEMEN
RESIKO DALAM PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Retrieved 08 18, 2016,
from JENDELA DUNIA:
http://waesalqorny.blogspot.co.id/2014/10/manajemen-resiko-dalam-proyek.html
wikipedia. (2007, 10 01). Manajemen
proyek. Retrieved 08 18, 2016, from wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
Nama :Bella
Chyntia Hapsari
Nama Panggilan : Beng-beng
Alamat : Jl.kelud
no 115c
Hobby : Menyanyi
Sekolah :SMK
ISLAM 1 BLITAR
Motto : KITA AKAN SUKSES JIKA BELAJAR DARI KESALAHAN
Motto : KITA AKAN SUKSES JIKA BELAJAR DARI KESALAHAN
DOWNLOAD KLIK DISINI!