Recent Blog post
Archive for Juli 2016
I.
Pengertian Analisis dan Perencanaan
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam
setap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen
karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih
sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan
harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan
prosesproses perencanaan. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai
bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu
fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan). Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen
tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan terhadap
penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan
dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari
berbagai jenis.
Analisis adalah penguraian pokok atau berbagai bagian dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis Sistem dapat
didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Proyek adalah serangkaian aktifitas
temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan unik (Schwalbe K, 2002).
II.
Tahapan Analisis Proyek
Suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan sejumlah sumber
daya untuk memperoleh suau manfaat (benefit).Kegiatan ini tentunya memerlukan
biaya (cost), yang diharapkan dapat memberikan suatu hasil (return) dalam
jangka waktu tertentu. Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan,
yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Sebelum
dilakukan suatu analisis proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
a. Ruang lingkup kegiatan proyek, yakni
pada bidang-bidang apa saja proyek akan beroperasi (mission statement of
business).
b. Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni
apakah proyek akan ditangani sendiri, atau ditangani juga oleh (beberapa) pihak
lain?
c. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan
keberhasilan seluruh proyek, yakni mengidentifikasi faktor-faktor kunci
keberhasilan proyek.
d. Sarana yang diperlukan oleh proyek,
menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti material, tenaga kerja, dan
sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya,
transportasi, dan sebagainya.
e. Hasil kegiatan proyek tersebut serta
biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
f. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun
yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan
proyek, beserta jadwal masing-masing kegiatan tersebut.
2Tahapan Melakukan Analisis Proyek
Adapun
tahapan dalam menganalisis kelayakan proyek yaitu :
·
Identifikasi,
sponsor proyek melihat adanya kesempatan investasi yang menguntungkan.
Pengamatan terhadap lingkungan untuk memperkirakan kesempatan dan ancaman usaha
·
Perumusan,
tahap menerjemahkan kesempatan investasi kedalam suatu rencana proyek yang
konkret, dengan faktor-faktor yang penting dijelaskan secara garis besar
·
Penilaian,
melakukan analisa dan menilai aspek pasar, teknik, keuangan, dan perekonomian
·
Pemilihan,
melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang akan
dicapai
·
Implementasi,
menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang pada anggaran.
3. Jenis Evaluasi Kelayakan Proyek
Untuk
meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek
dilakukan dalam dua tahap :
a) Evaluasi Pendahuluan (Preliminary
study atau Pre-evaluation study). Tujuan Evaluasi Pendahuluan adalah untuk
mengetahui faktor-faktor pengambat kritis (critical factors) yang dapat
menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinan
keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana
investasi, atau meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ke tahap
berikutnya, yakni studi kelayakan proyek.
b) Evaluasi Kelayakan Proyek (Project
Feasibility Study). Fokus utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat
pada empat aspek (1) aspek pasar dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang
akan dihasilkan proyek; (2) aspek produksi, teknis dan teknologis; (3) aspek
manajemen dan sumberdaya manusia; dan (4) aspek keuangan dan ekonomi.
4. Aspek-aspek Evaluasi Kelayakan Proyek
(Studi Kelayakan)
Analisas terhadap suatu proyek menyertai sejumlah tahapan
kegiatan. Dalam hal ini, berbagai unsur dipersiapkan dan diuji untuk mencapai
suatu keputusan. Oleh karena itu persiapan suatu proyek (project preparation)
dapat dilihat sebagai suatu rangkaian yang akhirnya harus ditunjang dengan
sejumlah penelaahan (studi) dan dokumen-dokumen untuk memungkinkan pengambilan
keputusan (decision).
Maksud serta tujuan analisis/evaluasi project adalah untuk
melakukan perhitungan perhitungan (forecasting) agar pilihan kita tepat dalam
rangka usaha kita untuk melakukan suatu investasi modal, sebab apabila
perhitungan kita salah, berarti akan gagal usaha kita untuk memperbaiki tingkat
hidup, ini berati pula pengorbanan/penghamburan terhadap sumber/faktor produksi
yang memang sudah terbatas ketersediaannya (langka). Oleh karena itulah,
sebelum kita mengambil keputusan (decision) untuk melakukan investasi terhadap
suatu proyek, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang, perlu dilakukan
perhitungan-perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentikan
hasil dari berbagai alternative, dengan cara membandingkan aliran biaya (cost)
dengan kemanfaatan (benefits) yang
diharapkan dari masing-masing alternative untuk sekarang (atpresent)dan
kemudian hari (in the future).
Dua kriteria prinsip yang termasuk dalam katagori teknis
adalah efektivitas dan ketercukupan (adequacy). Efektif berarti proyek dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Tapi, seringkali ketercapaian tujuan tidak
selalu dapat dilacak hanya karena keberadaan proyek tersebut, sering banyak
faktor yang lain ikut mempengaruhi. Dalam hal ketercukupan: proyek mungkin
tidak dapat mencukupi hal-hal yangmenjadi tujuan atau tidak cukup mengatasi
permasalahan.
5. Aspek manajemen kelayakan proyek
Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting untuk
dianalisis dalam Studi Kelayakan proyek. Hal ini dikarenakan walaupun suatu
proyek sudah dikatakan layak untuk dilaksanakan jika tidak didukung oleh
manajemen dan organisasi yang baik, tidak mustahil jika usaha tersebut akan
mengalami kegagalan. Tujuan perusahaan akan mudah tercapai apabila
kaidah-kaidah dalam proses manajemen dipenuhi dengan baik.
Menentukan manajemen baik dalam konstruksi proyek maupun saat
operasional rutin proyek: pihak perencana, pelaksana manajerial, koordinasi dan
pengawasan, bentuk badan usaha, struktur-organisasi. Urutan-urutannya:
A. Pembangunan Proyek:
Ø Perencanaan kegiatan, waktu, SDM,
keuangan dan produk.
Ø Pengorganisasian, termasuk struktur,
bentuk dan prestasi organisasi.
Ø Pengarahan dan motivasi, termasuk
kepemimpinan.
Ø Pengendalian, termasuk penentuan
sistem pengendalian yang efektif.
B. Operasionalisasi Proyek
Ø Perencanaan kegiatan, waktu, SDM,
keuangan dan produk.
Ø Pengorganisasian, termasuk struktur,
bentuk dan prestasi organisasi.
Ø Pengarahan dan motivasi, termasuk
kepemimpinan.
Ø Pengendalian, termasuk penentuan
sistem pengendalian yang efektif.
Analisa
aspek manajemen:
a. Analisa jabatan: menentukan deskripsi
dan spesifikasi jabatan
b. Analisa beban kerja dan angkatan kerja:
menentukan kebutuhan akan jumlah tenaga kerja
c. Analisa struktur organisasi: menentukan
kedalaman, dasar pengelompokan kegiatan dan hubungan antar departemen.
ANALISIS PERENCANAAN KERJA PROYEK
Proyek :
Suatu rangkaian kegiatan yang
menggunakan sejumlah sumber daya untuk memperoleh suau manfaat (benefit).
Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya (cost), yang diharapkan
dapat memberikan suatu hasil (return) dalam jangka waktu tertentu. Dengan
demikian diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan, yang disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Aspek-aspek analisis :
- 1. Aspek teknis : mencakup penggunaan komponen input dan output, dalam bentuk barang atau jasa. Dalam hal ini perlu ditentukan jumlah, waktu/kapan digunakan, serta tenaga yang diperlukan.
- 2. Aspek manajemen dan administrasi : mencakup dua hal, yaitu kemampuan tenaga yang akan menangani proyek, serta keterlibatan masyarakat setempat.
- 3. Aspek kelembagaan : membahas masalah hubungan kerjasama antara pelaksanaan proyek dengan pemerintah daerah setempat.
- 4. Aspek komersial : membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan cara mendapatkan input yang diperlukan dan bagaimana cara memasarkan output yang akan dihasilkan oleh proyek.
- 5. Aspek finansial : membahas masalah cara untuk memperoleh modal/dana yang diperlukan, serta bagaimana proyek dapat mengembalikan dana yang telah diperolehnya (dalam betuk kredit)
- 6. Aspek ekonomis : dilakukan untuk melihat apakah proyek yang akan dilaksanakan akan dapat memberi manfaat yang menguntungkan kepada masyarakat secara keseluruhan.
Topik analisis :
1. Manageable
topic = mampu dilakukan pertimbangan kemampuan intelektual pertimbangan
finansial pertimbangan waktu tidak melanggar ketentuan
prodi/fakultas/universitas; tidak menimbulkan kerusuha.
2. Obtainable
topic = dapat dilakukan sumber data cukup tersedia sumber data bisa
diakses; bukan data yang dirahasiakan.
3. Significance
of topic berharga bagi khazanah kajian sejarah peradaban tidka merupakan
duplikasi berharga bagi masyarakat umum § menarik bagi banyak
orang.
4. Interested
topic menarik bagi peneliti dasar ketertarikan yang ilmiah bukan misi pribadi.
ANALISIS PROYEK

Seorang manajer atau
seorang pimpinan perusahaan sebagai mansuia mempunyai waktu, kemampuan dan
perhatian yang sangat terbatas maka tidaklah mungkin seorang pimpinan itu dapat
melaskanakan tugasnya sendiri, sungguhpun pimpinan itu harus bertanggung jawab
akan pelaksanaan tugasnya dengan sebaik mungkin.
Karena hal tersebut
di atas, maka seorang manajer perlu mendelegasikan sebagian tugas kepada
bawahannya. Pendelagasian wewenang adalah suatu pelimpahan hak atau kekuasaan
pimpinan terhadap bawahannya untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan sekaligus
meminta pertanggung jawaban atas penyelesaian tugas-tugas tersebut.
Dengan demikian, menurut
(James, A.F.Stoner, 1996) jika seorang manajer mendelegasikan tugasnya kepada
bawahan maka ia harus mendelegasikan kekuasaannya yang artinya jika
seorang diserahi tugas untuk melaskanakan suatu tugas tertentu, ia
mbertanggungjawab dalam melaksanakan tugas tersebut.
Pendapat para ahli
mengenai pengertian pendelegasian wewenang antara lain:
Menurut (James, A.F. Stoner,1996)
:
1.
Tugas, adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah
ditentukan dalam organisasi, untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan
dalam bidang masing-masing jabatan.
2.
Kekuasan, adalah suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang
(tugas), penyerahan dari tugas-tugas yang dipecaya, seorang memperoleh
kekuasaan secara formal. Misalnya karena adanya surat keputusan dari pimpinan
perusahaan yang berwenang.
3.
Tanggung jawabm adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi
suatu perusahan yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan
ataupun kepercayaan yang diberikan.
Menurut (Alex. S. Nitisemito, 1981) Untuk kelancaran dalam
memberikan wewenang maka ada beberapa teknis khusu untuk melakukan pelimpahan
wewenang:
1.
Tentukan dulu sasaran
2.
Tentukan tanggung jawab dan otoritas
3.
Berikan motivasi pada bawahan
4.
Haruskah bawahan merampungkan pekerjaan.
5.
Beritakan latihan
6.
Lakukan pengedalian
Menurut ( Manulang, 1987)
Dalam mendelegasikan wewenang , agar proses delegasi itu berjalan
efektif, sedikitnya tiga hal harus diperhatikan yaitu:
1. Delegasi wewenang adalah anak
kembar siam dengan delegasi tugas, dan bila kedua-duanya telah ada harus pula
dibarengi dengan adanya, pertanggungjawaban. Dengan kata lain dalam
proses delegasi harus di deleger tugas dan ekuasan dan bila
kedu-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya
pertanggungjawab. Dengan kata lain, proses delegasi harus mencakup tigas unsure
yaitu delegasi tugas, delegasi wewenang dan adanya pertanggungjawab.
2. Wewenang yang di
delegasikam harus memberikan kepada orang yang tepat, baik dilihat dari sudut
kuelifikasi maupun dari sudut fisik.
3. Mendelegasikan wewenang kepada
seseorang, harus dibarengi dengan pemberian motivasi,
4. Pejabat yag mendelegasikan
kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang yang menerima dlegasi wewenang.
Menurut (James A.F. Stoner
,1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang tampaknya enggan untuk melakukan
pelimpahan wewennag dalam organisasi atau perusahan yang dipimpin, keengganan
smeentara pimpinan untuk melakukan pelimpahan sebaai wewenng dengan alas an
sebagai berikut :
1.
Perasaan yang tidak aman. Para manajer bertanggungjawab atas
kegiatan bawahannya, dan membuat mereka enggan untuk mengambil resiko dan
melimpahkan wewenang.
2.
Manajer takut kehilangan kekuasaan bila bawahan teralu baik
melaskanakan tugas.
3.
ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa nsagt tak teratur
atau tidak luwes dalam membuat perencaan ke depan dan menetukan tugas mana yang
harus dilimpahkan kepada siapa atau dalam memnciptakan suatu system pengedalian
atau selalu bisa memantau kegiatan bawahan.
4.
ketidak percayaan kepada bawahan.
Menurut (Abdul Syani,
1981) Ada beberapa sikap pribadi yang harus dimiliki seorang manajer atau
pimpinan dalam pendelegasian wewennang adalah sebagai berikut :
1.
Sikap pribadi terhadap pendelagsian.
Penerapan yang paling utama dalah
sikap pribadi tertentu terhadap bawahan yang memberikan wewenang melaksanakan
tugasnya sunguh-sunggum artinya mereka melakukan tugasnya dengan sepenuh
kerelaan tanpa adanya rasa terpaksa.
1.
Kesedian manajer untuk melepaskan wewenangnya kepada bawahan
dengan begitu manajer dapat menguangi waktu, tenaga dan pikirannya
untukjk menangani berbagai keputusan, yang erat kaiatannya dengan kemajuan dan
perkembangan suatu organisasi atau perusahaan.
2.
Kesediaan manajer untuk memanfaatkan bawahan.
Memaafkjan kesalahan para
bawahan bukanlah berate bermaskud membiakan kesalahan itu dilakukan terus
menrus sehingga akan membahayakan organisasi atau perusahaan, akan tetapi
memaafkan dalam arti memaklumi mengapa kesalahan itu sampai terjadi dan pada
dsarnya setiap manusia tidak pernah dapat menghindari dari kesalahan.
1.
Kesadaran manajer untuk memeprcayai bawahan
Bahwa suatu pendelgasikan
dapat dilakuan secara efektif, jika antara keudanya (atasan dan bawahan) telah
tersirat sikap saing dapat mempercayai. Oleh karena itu
mau tidak mau para manajer tidak mempunyai pilihan lain kecuali
harus dapat memeprcayai para bawahannya dalam mengadakan wewenangnya.
1.
Kesediaan manajer untuk mengdakan pengawasan secara luas.
Pendelegasikan wewenang dan anggungjawab
tersebut bersamaan dengan pengawasan kepada seluuh struktur organisasi.
Pengawasan tersebut merupakan penyokong dalam upaya mencapaii tujuan
suatu perusahan.
Dari uraian terseut dapat
kita ketahui bahwa pimpinan perusahaan yang mendelgasikan pertanggung jawaban
sepenuhnya melainkan tetap bertanggung jawa akan pelaksanaan tugasnya dengan
sebaik-baiknya. Serta proses delegasi dan sikap-sikap pribadi dari
pimpinan sangat penting sekali dan merupakan upaya untuk mengatasi kekliruan
serta kesalah pahaman.
PENDELEGASIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Kebutuhan Pelanggan
Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran
namun gagal memahami kebutuhan pelanggan. Meskipun pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan secara menguntungkan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
tidak selalu merupakan tugas yang sederhana. Beberapa pelanggan memiliki
kebutuhan yang tidak mereka sadari. Atau mereka tidak dapat mengutarakan
kebutuhankebutuhan ini. Atau mereka menggunakan bahasa yang membutuhkan
penafsiran. Apa artinya jika pelanggan meminta mobil yang "tidak
mahal", mesin pemotong rumput yang "kuat", mesin bubut yang
"cepat", baju renang yang "menarik", atau hotel yang
"tenang"? Kita dapat membedakan lima jenis kebutuhan :
v Kebutuhan yang diutarakan
(pelanggan menginginkan sebuah mobil yang tidak mahal)
v Kebutuhan nyata (pelanggan
menginginkan sebuah mobil dengan biaya operasi yang rendah, bukannya harga beli
yang murah)
v Kebutuhan yang tidak
diutarakan (pelanggan mengharapkan pelayanan yang baik dari penyalur)
v Kebutuhan
kegembiraan/delight (pelanggan membeli mobil dan mendapatkan hadiah peta jalan
dalam suatu negara)
v Kebutuhan rahasia
(pelanggan ingin dipandang teman-temannya sebagai konsumen cerdas berorientasi
nilai)
Faktor-Faktor
Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi saling mempertukarkan
sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan tergantung satu sama lain.
Organisasi mendapatkan input (bahan baku, uang, tenaga kerja) dari lingkungan
eksternal, kemudian ditransformasikan menjadi produk dan jasa sebagai output
bagi lingkungan eksternal. Definisi lingkungan eksternal adalah sebagi berikut:
• Lingkungan eksternal adalah semua kejadian
di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck
Williams, 2001:51).
• Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur
di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh
dalam pembuatan keputusan oleh manajer (T.Hani Handoko, 1999:62).
KEBUTUHAN PELANGGAN
Kelompok layanan 'pengembangan proyek', terdiri dari empat macam
jasa tertentu, yaitu:
- Identifikasi
dan formulasi proyek
- Pembentukan,
pengawasan dan koordinasi klaster bisnis (bimbingan trayek kerjasama)
- Menyediakan
aplikasi hibah untuk proyek-proyek di pasar negara berkembang
- Konsultasi
agribisnis dalam proyek-proyek pembangunan pertanian
Identifikasi dan formulasi proyek
Mengubah ide-ide anda ke hasil
yang dapat diukur . itulah kami lakukan untuk anda dan bersama anda. Kami
mengolah dan menenun ide anda untuk menjadi sebuah rencana proyek yang dapat
dikerjakan sesuai dengan strategi dan tujuan pembangunan anda. Kerjasama,
koordinasi dan komunikasi yang tepat antara GMBS dan anda adalah sangat penting
untuk hal di atas ini. Sebuah rencana proyek yang didefinisikan dengan baik,
termasuk topik seperti latar belakang, dasar pemikiran, metodologi, cara kerja,
kerangka waktu, tonggak bersejarah dan anggaran, pada umumnya dapat menarik
dana dan mitra baru.
Bimbingan trayek kerjasama
Untuk beberapa kombinasi
sektor-pasar, perusahaan secara bersama sangat penting untuk eksposur dan
pendekatan penetrasi pasar yang tepat. Terutama dengan pasar yang cukup besar
dan kompleks, mungkin juga bermanfaat untuk melibatkan pemerintah di samping
gabungan perusahaan. Pemerintah Belanda ikut serta dalam beberapa kasus untuk
membentuk inisiatif kemitraan pemerintah-swasta dalam bentuk bantuan posting
diplomatik, bimbingan dan dukungan misi perdagangan, dan pembiayaan kegiatan
promosi kolektif tertentu. Namun, gabung perushaan atau clustering memerlukan
sebuah koordinator gabungan perusahaan yang bersedia. Isu-isu seperti
harmonisasi kepentingan kolektif versus kepentingan individu dan kepentingan
pemerintah membutuh banyak waktu dan dedikasi. Transparansi dan, dengan
demikian, komunikasi, dan keterlibatan aktif anggota adalah faktor penentu
kesuksesan. GMBS bantu dengan membentuk inisiatif awal, dan di mana perlu,
melibatkan pemerintah relevan, mengarahkan rute kegiatan komersial, atau
menganggap peran koordinasi yang tidak berpihak.
Pencarian dana/subsidi
GMBS menangani
permohonan subsidi untuk proyek-proyek kerjasama dengan sifat inovatif antara
perusahaan Belanda dan perusahaan di Asia. Hal ini sebagian besar untuk studi
kelayakan, kegiatan promosi publik (pertanian dilihat, cocok pembuatan,
seminar, dll), dan proyek-proyek investasi
(PSI), seperti yang didanai oleh
NL EVD Internationaal, Badan Usaha dan Kerjasama Internasional Kementerian
Perekonomian. Untuk jasa permohonan subsidi, GMBS selalu masuk kontrak dengan
perusahaan pihak Belanda.
Project Consultancy
Konsultasi agribisnis dalam
proyek-proyek pembangunan atau pertanian. Proyek-proyek ini sebagian besar
didanai pemerintah atau dilaksanakan di bawah pinjaman atau sumbangan pembangunan
dari instansi pembangunan mulilateral, seperti Asia Development Bank atau Bank
Dunia.
PENGEMBANGAN IDE PROYEK
TROUBLESHOOTING
PADA JARINGAN DAN PENANGANANNYA ( Error Handling )

Membangun jaringan
wireless komputer sederhana dirumah atau dikantor kecil adalah
cukup mudah dilakukan dengan tersedianya berbagai macam perangkat jaringan
terutama wireless router yang sudah terintegrasi dengan modem seperti DSL-2640 D-Link atau DGND3300 NETGEAR.
Akan tetapi terkadang tidak sesederhana seperti dalam teorinya, masalah
jaringan kerap kali terjadi yang memaksa kita sendiri harus melakukan troubleshooting jaringan tersebut.
Troubleshooting jaringan kebanyakan adalah melakukan
serangkaian langkah2 untuk mengeliminir potensi2 masalah satu per satu sebelum
akhirnya kita menemukan sumber masalah tersebut. Pada dasarnya ada tiga langkah
pokok dalam melakukan troubleshooting jaringan wireless di rumah atau dikantor
yaitu: mengisolasi masalah; troubleshooting masalah; dan bila perlu menghubungi
technical support yang tepat.
Mengisolasi
Masalah
Sebelum
melakukan troubleshooting jaringan, kita
perlu melokalisasi atau mengisolasi apa yang menjadi akar dari masalah
tersebut. Artikel ini dikhususkan pada jaringan wireless dirumahan atau
dikantor kecil, walaupun teorinya bisa diterapkan pada metoda troubleshooting masalah jaringan di corporate network juga.
Umumnya pada jaringan wireless dirumah atau dikantor kecil, terdapat tiga layer
seperti terlihat pada gambar diagram dibawah ini, yaitu Internet, modem /
router, dan komputer pada jaringan. Kita harus bisa mengisolasi di layer yang
mana masalah tersebut berada sebelum kita melakukan troubleshooting jaringan
dengan efektif.
Layer Jaringan untuk isolasi masalah
jaringan di rumah
Walaupun mungkin saja kita bisa
memperbaiki hampir semua masalah jaringan, mengetahui di layer mana akar
masalah nya adalah sangat membantu kita jika seandainya situasinya memaksa kita
harus menghubungi technical support misal ke vendor atau ke ISP jika sudah
mentok tidak bisa memperbaikinya setelah kita melakukan troubleshooting
jaringan tersebut.
Bagaimana cara mengetahui di layer
mana akar masalah nya, kita bisa mengikuti langkah berikut dengan asumsi
komputer kita menggunakan Windows XP / Vista.
1.
Click Start => Control Panel =>
Click Network and Internet Connections
2.
Dibawah Network and Internet Connection => Click Network Connection
3.
Sekarang
kita bisa melihat status dari koneksi NIC network adapter pada komputer kita
dibawahNetwork Connections window dengan kemungkinan
status sebagai berikut:
A.
Status adalah Connected akan tetapi tidak bisa
akses internet
Connected Status
Status ini menunjukkan bahwa komputer
kita terhubung dengan jaringan dengan sempurna, yaitu terhubung kepada router /
modem di layer tengah pada gambar layer diatas. Jika jaringan wireless, maka
komputer terhubung kepada wireless router dengan baik. Hal ini menunjukkan ada
masalah pada layer atas yaitu Internet.
Untuk bisa melakukan troubleshooting
jaringan dengan status ini, kita bisa mengikuti langkah berikut ini.
1.
Pastikan
terlebih dahulu dengan membuka browser internet kita dan check ke website
tertentu misal saja ke www.computer-network.net atau ke www.wireless-router-net.com atau
kemanapun. Jika anda bisa mengkases website tertentu akan tetapi website yang
lain bagus, berarti tidak ada masalah pada sisi jaringan anda. Masalah terletak
pada fihak ISP yang mungkin salah satu backbonenya rusak atau putus. Jika sama
sekali anda tidak bisa membuka internet kemanapun, teruskan langkah berikut.
2.
Lepaskan
sambungan modem yang ke line telpon atau Cable line, tunggu beberapa saat
barang semenit kemudian koneksikan lagi.
3.
Lepaskan
sambungan wireless router dari modem (sambungan antara port LAN pada modem dan
port WAN pada wireless router), tunggu beberapa saat kemudian sambung lagi. Ini
jika anda mempunyai perangkat terpisah antara wireless router dan modem.
4.
Restart
komputer anda dan ulangi untuk membuka dan akses website. Jika anda bisa
mengkases website akan tetapi koneksinya lambat sekali sementara komputer lain
bisa mengkases (jika ada lebih dari dua komputer dalam jaringan) anda bisa
mencurigai beberapa komputer yang lain sedang mengkonsumsi bandwidth sangat
intensive mungkin sedang streaming HD media dari internet atau banyak melakukan
sharing files dengan beberapa komputer. tutup di komputer lain tersebut
beberapa aplikasi yang mencurigakan dan bila perlu matikan sementara untuk
memastikan masalah. Jika tak satupun website terbuka, maka lakukan langkah
berikut ini.
5.
Jika
anda mempunyai modem dan wireless router terpisah, cobalah putuskan koneksi ke
wireless router dan koneksikan komputer anda langsung kepada modem. Restart
komputer anda dan coba lagi akses internet. Jika anda sukses akses ke internet,
maka anda bisa memastikan ada masalah dengan wireless router anda.
6.
Jika
langkah tersebut masih juga belum berhasil akses internet, maka bisa dipastikan
ada masalah dengan modem anda atau ada masalah dengan IS P anda. Telpon ISP
anda untuk memastikan kalau ada masalah dengan layanan Internet.
B.
NIC
atau wireless adapter status disabled
Disabled status
Jika
gambar status diatas ini buram abu2 maka dipastikan bahwa adapter dalam keadaan
Disabled. Ada seseorang yang secara tidak sengaja men-disabled nya atau mungkin
anda sendiri yang iseng coba-coba klik sana sini dan klik Disable. Klik kanan icon tersebut dan pilih Enable.
C.
limited
or no connectivity Status
Limited or no connectivity status
Kondisi limited or no connectivity pada dasarnya tidak ada
masalah dengan komputer anda, koneksi ke router atau modem juga tidak ada
masalah, akan tetapi konfigurasi wireless router tidak sempurna. Hal ini
biasanya berhubungan dengan konfigurasi DHCP pada router tidak aktif atau ada
masalah koneksi antara modem dan internet (jika fihak ISP memberikan layanan
DHCPkepada clients).
Troubleshooting
jaringan dengan status limited or no connectivity ini
disebabkan beberapa masalah berbeda termasuk koneksi internet yang gagal,
wireless router atau adapter yang tidak dikonfigure dengan benar. Ikutin
petunjuk berikut ini untuk troubleshooting jaringan dengan status ini.
1.
Klik
kanan adapter tersebut dan pilih Repair. Perhatikan
apakah sudah normal connected atau masih limited. Langkah ini memastikan untuk
mendapatkan IP address dari DHCP server.
2.
Buka
property TCP / IP dari adapter anda dan pastikan bahwa TCP/IP
konfigurasinya adalah obtain IP address automatically.
3.
Putuskan
koneksi ke modem, tunggu sebentar dan koneksikan lagi.
4.
Jika
ada wireless router terpisah dengan modem, putuskan koneksinya – tunggu
beberapa saat dan hubungkan lagi.
5.
Restart
komputer anda
6.
Sampai
langkah ini masih juga status limited, maka lihat konfigurasi router atau
apakah konfigurasi DHCP nya sudah enabled.
7.
Restart
komputer anda. Jika status masih Limited or no connectivity , dan jika wireless
komputer dan modem terpisah, cobalah putuskan modem dan router terus koneksikan
komputer anda langsung ke modem. Restart komputer dan periksa apakah status
sudah berubah.
8.
Jika
masih juga status limited, hubungi ISP anda. Status ini menunjukkan adanya DHCP
gagal fungsi tidak bisa memberikan IP address ke clients. Biasanya fihak ISP
memberikan konfigurasi DHCP kepada clients.
D.
Cable
terputus atau lepas
Status kabel jaringan terputus
Kondisi ini menunjukkan koneksi kabel
terlepas, tidak ada koneksi ke router / modem.
1.
Periksa
apakah ada kebel terlepas
2.
Jika
kabel sudah terhubung sempurna ke router / Switch, cobalah swap ke port lain
pada router / Switch. Anda juga bisa memeriksa status lampu pada router atau
switch saat kabel terhubung ke komputer nomor berapa port tersebut terhubung,
biasanya lampu akan berkedip jika ada hubungan ke wireless router / switch pada
port yang bersangkutan.
3.
Jika
masih juga status terputus, cobalah ganti kabel
jaringannya dengan yang baru atau coba pinjam dengan kabel yang
terbukti jalan dari komputer sebelah.
4.
Jika
masih status terputus, sementara komputer lain jalan – maka anda bisa
mencurigai adapteranda rusak. Gantilah dengan yangbaru.
E.
Wireless
adapter tidak dapat terhubung kepada wireless network
Tidak ada koneksi ke wireless network
Status ini menunjukkan koneksi
wireless adapter anda terputus dengan jaringan wireless anda. Ada dua
kemungkinan, adapter wireless anda tidak bisa terhubung ke wireless network
anda, atau koneksi wireless intermittend.